Aku suka iri
Aku sering iri
Melihat orang lain ikut membangun negeri
Beramal saleh disana sini
Wakaf tanah beratus meter persegi

Aku juga sering tersedu
Melihat orang banyak membantu
Kepada saudara dan teman yang sedang meratap pilu
Sedang aku hanya bisa menulis disini
Dipojok kamar seorang diri

Banyak orang berkorban untuk negeri
Banyak orang berjuang untuk kejayaan pertiwi
Sedang aku tetap disinii
Didepan laptop di malam malam sepi

Orang berlari kesana kemari
Mengejar rejeki tiada henti
Sampai melupakan anak isteri
Apalagi orang kecil dipojok negeri

Penginnya membantu sekuat tenaga
Seperti karyawan Puskesmas diujung dunia
Mencoba menyehatkan rakyat yang papa
Rakyat yang tak berdaya karena tiada harta

Tapi usia tak mau kompromi
Tubuh tak bisa mendukung bumi
Yang bebannya semakin meninggi
Setinggi cita cita diawal mula berbakti

Engkau sedang disana kawan
Tenagamu masih seperti dewa dikayangan
Anganmu ibarat awan yang terus berarakan
Mantapkan langkah singsingkan lengan ,

Kus Sularso, Banyumanik, 19 Februari 2017